Selasa, 29 November 2011

MIKROBIOLOGI FARMASI


LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR


MIKROBIOLOGI FARMASI
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
I.      Teori ringkas
a.    Sejarah
Beberapa ratus tahun yang lalu, bangsa arab telah mengenal bahwa membakar luka dengan logam yang membara dapat mencegah infeksi walaupun penderita akan mendrita luka parut (bekas luka bakar) seumur hidupnya. Pada tahun 1937 seorang ahli bedah Prancis Amroise Pare mengobati luka tombak dengan pembalut dengan kuning telur, terpendam dan lain-lain.
b.    Metode sterlisasi
1.    Sterilisasi secara fisik dipakai bila selama sterilisasi dengan bahan kimia tidak akan berubah temperature tinggi atau tekanan tinggi. Cara membunuh mikroba ini dengan memakai panas ( thermatall). Cara kerja dari panas tersebut, bahwa panas membunuh mikroba karena mendanuturasi protein, terutama enzim dalam membrane sel.

a.    Pemanasan basah

Ø  Autoklap
Alat ini serupa tangkai minyak yang dapat diisi dengan uap air autoklap mempunyai ruangan yang mampu menahan tekanan kostanta. Dalam autoklap untuk menstrelisasikan asalah panas basah., bukan pada tekanan, pada tekanananya. Oleh karena itu setelah air didal tangki mendidih dan mulai berbentuk uap air, maka uap air ini akan mengalir  keruang pasteril, cara mendesak semua keluar didalamnya.

Ø  Tyndalisasi
Metode ini berupa mendidihkan medium dengan uap bebebrapa menit saja sehabisnya. Sehabis didiamkan satu hari, selama itu spora-spora
Sempat tumbuh menjadi bakteri pegetatif. Maka medium tersebut didiamkan selama beberapa menit.

Ø  Pasteurisasi
      Adalah suatu cara disensfikasi dengan pemanasan yang pertama kalinya dilakukan oleh posteur dengan maksud untuk mengurangi jumlah mikroorganisme penggasut (perusak).
b.     Pemanasan kering
Ø  Oven
Sterilisasi ini dengan mengggunakan udara panas, alat-alat yang disterilisasikan ditempatkan dalam oven. Dimana suhunya mencapai 160°-180° c.
Ø  Pembakaran (incineration)
Pembakaran merupakan cara sterilisasi yang 100% efektif, tetapi cara ini terbatas penggunaanya. Cara ini biasa digunakan untuk mensterilisasikan alat penanaman kuman (jarum ose/sengkelet). Yakni dengan membakar sampai pijar.
c.    Penyinaran dengan sinar gelombang pendek

2.    Sterilisasi secara kimia
            Antisep kimia biasanya dipergunakan dan dibiarkan menguap, seperti idealnya alcohol. Umumnya isopropyl alcohol 70%-90% adalah yang termurah namun, merupakan antiseptic yang sangat efisien dan efektif.
3.    Sterilisasi secara mekanik
            Beberapa bahan akibat pemanasan yang tinggi/tekanan tinggi akan mengalami perubahan atau penguraiaan, maka sterilisasi yang dilakukan adalah dengan cara mekanik, misaLnya dengan saringan. Penyaringan dapat dilakukan dengan mengeluarkan gas atau cairan melalui suatu bahan penyaring yang memiliki pori-pori cukup, kecil untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu, saringan akan tercemar. Sedangkan cairan atau gas yang melaluinya akan steril atau saring tertentu juga mempergunakan bahan yang dapat mengabsorbsi mikroorganisme. Saringan yang umum dipakai tidak tahan menahan virus. Oleh karena itu sehabis penyaringan medium masih harus dipanasi dalam outoklaf. Penyaringan dilakukan untuk menstrilasikan substansi yang peka terhadap panas seperti serum,enzim, toksin,kuman, ekstrak sel, dan sebagainya.
II.    Peralatan
a.    Alat-alat sterilisasi
1.    Oven
Fungsi, untuk mensterilkan alat-alat tahan panas dan terbuat dari kaca.
                  Cara kerjanya adalah dengan memasukan  alat-alat yang akan disterilkan. Diatur waktunya kurang lebih 2-3 jam. Tidak dapat digunakan untuk benda-benda tahan panas atau alat-alat yang memiliki skala sebab alat akan memuji dan suhu tidak tepat lagi, suhunya mencapai 170°c-180°.
                  Prinsip kerja, berdasarkan sterilisasi panas kering.
2.    Autoklap
Fungsinya adalah untuk mensterilkan benda-benda tidak tahan panas dan berskala.
Cara kerjanya dengan mengisi wadah autoklap lalu alat-alat yang akan disteril dimasukan, tekananya sampai 2, lalu atur waktunya dihitung selama 15-30 menit pada suhu 121° c.
Prinsip kerjanya yaitu panas uap air akan menyebabkan koagulasi atau dematerasi protein mikroba sehingga mikroba mati.
b.    Alat-alat untuk mengerjakan aseptic
1.    Lampu spiritus
Fungsi sebagai alat penunjang dalam pengerjaaan aseptic.
Cara kerjanya adalah dengan memijarkan kontaminasi mikroba dengan adanya panas.
2.    Laminar air plate (LAP)
c.    Alat-alat inkubasi
1.    Inkubasi aerob
Fungsinya untuk menginkubasi atau menumbuhkan mikroba pada suhu optimum( 137° c).
Cara kerjanya yaitu memasukan bahan atau medium. Tombol power kemudiaan diatur suhu dan waktu.
Prinsip kerjanya adalah menambahkan bakteri aerob pada suhu optimum.
2.    Inkubasi anaerob
d.    Alat-alat pengukuran
1.    Coloni conter
Fungsinya untuk menghitung jumlah koloni mikroba
Cara kerjanya yaitu tombol diletakkan dicawan petri yang terisi bakteri lalu amati LUV. Dihitung jumlah bakterinya.
Prinsip kerjanya yaitu menghitung jumlah penambahan bakteri secara manual.
Keuntunganya mudah dilakukan dan diamati.
Kerugiannya, perhitungan tidak akurat karena perhitungan hanya pada satu sisi kemudian dilakukan.
2.    Jangka sorong
Untuk mengukur diameter atau zona hambatan
3.    Spektometer
4.    Timbangan analitik
e.    Alat- alat gelas
1.    Gelas ukur
Digunakan untuk mengukur volume zat dengan tepat.
Cara mensterilasikan didalam autoklap.
2.    Cawan petri
Fungsinya untuk menumbuhkan bakteri pada medium dan untuk menikolasi mikroorganisme.
Cara sterilisasinya dengan dibungkus dan disterilkan dalam oven.
3.    Tabung reaksi
Fungsinya untuk menumbuhkan bakteri pada medium cair atau padat.
Cara sterilisasinya dengan dibungkus dahulu, bila terdapat medium diletakkan diautoklaf, sedangkan sedangkan tanpa isi dioven.
4.    Tabung durham
Fungsinya untuk menampung bahan gas karbon dioksida dari hasil fermentasi mikroorganisme dalam medium tertentu terutama untuk menampung gas dari bakteri coli carm dan diletakkan secara terbalik dalam tabung reaksi.
Cara sterilisasinya yaitu dengan dibungkus atau dimasukkan kedalam tabung reaksi dan sterilisasinya diautoklaf.
5.    Ose bulat
Fungsinya untuk mengambil biakan yang sifatnya aerob pada medium padat dengan cara digores pada permukaaan median, disterilkn diatas lampu spiritus, dari pangkal keujung hingga memijar.
6.    Ose lurus
Fungisnya untuk memindahkan bukan yang sifatnya dengan cara ditusuk sampai 2/3 dari dasar medium.
f.     Alat- alat lain
1.    Mikroskop listrik
Fungsinya untuk mengamati bakteri dengan makhluk hidup pada preparat.
2.    Spoit
Untuk mengambil cairan
3.    Pencadang
Untuk menampung bakteri agar tidak bercampur dengan medium.






   Daftar pustaka

1.    Anonim, Mengenal alat-alat kesehatan dan kedokteran. Departemen Informasi Obat: Jakarta.
2.    Djide Naksir, penuntun praktikum mikrobiologi dasar. Jurusan Farmasi universitas Hasanuddin:Makassar. 2006
3.    Entjang E. Mikrobiologi dan Parasitologi. PT. Atra Aditya Bakti. Bandung, 2000.
4.    Plazar , Michael. J. Dasar-Dasar Mikrobiologi, Ui press. Jakarta 1984.

Senin, 14 November 2011

OPENING

Tidak masalah jika aku kesepian. Setiap kali aku teringat padamu
Senyum menyebar di wajahku
Tidak masalah jika aku lelah. Setiap kali kalian senang
Hatiku penuh dengan cinta

Hari ini saya bisa hidup di dunia yang keras lagi
Bahkan jika aku lelah, ketika saya menutup mata saya, saya hanya melihat gambar kalian
Mimpi yang masih terngiang di telinga saya
Apakah meninggalkan sisi saya terhadap kalian
Setiap hari hidup saya seperti mimpi
Jika kita dapat melihat satu sama lain dan saling mencintai
Aku akan berdiri lagi

Bagi saya, kebahagiaan kenangan berharga
Akan lebih hangat selama masa-masa sulit
Bagi saya, harapan adalah mimpi yang tidak pernah tidur

Seperti bayangan di sisiku kalian selalu
Diam-diam datang kepada saya
Untuk melihat apakah aku sakit, untuk melihat apakah aku kesepian setiap hari
Dengan perasaan kerinduan, kalian datang ke saya

Bahkan jika dunia ini membuat saya menangis, aku baik-baik saja
Karena kalian selalu di sisiku
Seperti debu, akan mereka berubah dan meninggalkan kenangan?
Aku akan tetap tersenyum untuk memudahkan hatiku

Setiap hari hidup saya seperti mimpi
Jika kita dapat melihat satu sama lain dan saling mencintai
Aku akan berdiri lagi

Bagi saya, kebahagiaan kenangan berharga
Akan lebih hangat selama masa-masa sulit
Bagi saya, harapan adalah mimpi yang tidak pernah tidur

Tidak peduli berapa kali saya tersandung dan jatuh
Aku masih berdiri seperti ini
Saya hanya memiliki satu hati
Saat aku lelah kalian menjadi kekuatanku
Hati saya terhadap kalian selamanya

Jadi saya menelan sakit dan kesedihan
Saya hanya akan menunjukkan kepada kalian formulir saya tersenyum
Ia bahkan tidak terluka sekarang

Saya akan selalu berpegang pada mimpi saya ingin memenuhi dengan kalian
Saya akan mencoba untuk memanggil kalian di tempat saya tidak bisa capai
 Karena aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku